Fungsi dan Manfaat Ekosistem Mangrove
Ekosistem mangrove adalah suatu ekosistem yang berkembang di daerah pantai yang berair tenang dan terlindung dari pengaruh ombak besar sera eksistensinya bergantung kepada adanya aliran air laut dan aliran air tawar dari darat. Komponen tumbuhannya sebagian besar berupa jenis-jenis pohon yang keanekaragamannya jauh lebih kecil daripada ekosistem hutan darat. komponen hewannya sebagian besar berupa hewan avertebrata (hewan tidak bertulang belakang). Sebagian besar biota ini hanya terdapat dalam ekosistem mangrove dan sebagian kecil terdapat juga dalam ekosistem lain. Ekosistem mangrove berbatasan dengan darat pada batas jangkauan air pasang tinggi sehingga ekosistem ini merupakan daerah transisi dan karenanya dipengaruhi oleh faktor-faktor laut dan darat.
1. Fungsi Ekologi
Model ekosistem mangrove menurut LUGO & SNEDAKER (1974) yang melukiskan komponen strukturan dan fungsional penting dalam ekosistem mangrove serta sumber utama energi luar dan tekanan-tekanan yang mempengaruhi sistem. Model ini terdiri atas (a) dua kompartemen (bagian di atas tanah dan dalam tanah), (b) dua sumber energi luar (matahari dan aliran permukaan dari hulu yang mencakup juga curah hujan), (c) lima proses mangrove (produktivitas primer, pernafasan di atas tanah, pernafasan dalam lumpur, pendauran hara mineral, dan ekspor bahan organik ke esturia atau ke ekosistem lain yang sinambung), dab (d) faktor-faktor tekanan yang potensial (seperti kanalisasi, drainase, sedimentasi, angin topan, herbisida, dan penambahan panas). Ekosistem mangrove dapat digambarkan sebagai rangkaian dua tempat penyimpanan (struktur di atas tanah dan lumpur) yang dihubungkan oleh pendauran bahan, dan digerakkan oleh interaksi antara matahari dan bahan melalui proses fotosintesis. Dalam setiap tempat penyimpanan ini terjadi respirasi yang menggunakan produk fotosintesis sebagai bahan dasarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar