Bulan Palsu
Lampu terang dari kota-kota dan jalan dapat membingungkan hewan seperti burung dan kura-kura. Sekarang sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa buatan "cahaya langit" - diproduksi ketika cahaya yang memantul dari atmosfer kembali ke Bumi - juga bisa melempar siklus satwa liar rusak.
Sebagian besar keluh kesah langit buatan cahaya datang dari astronom karena mencuci keluar bintang. Tetapi banyak spesies juga tergantung di langit kecerahan untuk mengatur jam lunar mereka. Misalnya, cahaya langit dapat mempengaruhi berapa lama hewan mencari makanan atau ketika mereka kawin.
Para peneliti mempelajari langit kecerahan pada malam hari di Plymouth, Inggris dan di lokasi-lokasi pedesaan terdekat selama 10 bulan. Di pedesaan, perubahan cahaya langit mengikuti siklus alam bulan. "Sebaliknya, irama alam langit kecerahan lunar tidak jelas dalam pengamatan direkam dari langit di atas pusat kota Plymouth," tulis para penulis dalam Laporan Ilmiah.
Rata-rata, organisme perkotaan mengalami lebih jam per malam di mana langit seterang itu akan dengan bulan purnama, kata tim. Spesies Nocturnal dapat meningkatkan waktu mereka untuk berburu makanan, dan mangsa mereka mungkin menghabiskan lebih banyak waktu di jalankan.
Roberta Kwok | 2 May 2013
Source: Davies, T.W. et al. 2013. Artificial light alters natural regimes of night-time sky brightness.Scientific Reports doi: 10.1038/srep01722.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar