Sabtu, 06 April 2013

HHNK

1.HHNK yaitu
> berupa benda-benda hayati (nabati dan hewani), non hayati (fungsi konservasi dan jasa) dan produk turunan yang diperoleh dari pengolahan.

2. produk hasil budidaya yaitu
 > upaya budiaya hewan tertentu khususnya serangga, kemudian hasilnya diperoleh dilakukan upaya
    pengolahan lanjut sampai tahap akhir.

3. contoh dari produk hasil budidaya
> sutera yang diperoleh dari budidaya ulat sutera
   lak yang diperoleh dari kutu lak.

Getah yang diolah dapat diperoleh melalui penyadapan atau tidak dgn tanpa penyadan, misalnya dari upaya distilasi (penyulingan) sisa kayu pinus.

pohon pinus yang akan disadap harus memenuhi kriteria yaitu:

a. Dengan Dasar Diameter Minimum
   penyadapan dimulai dengan diameter diatas 15 cm, kemudian pohon tersebut berusia diatas 10 tahun atau termasuk KU III.

b. Dengan Dasar Pemilihan Pohon
   jika perusahan menginingkan hasil yang terintegrasi ( tidak hanya getah tetapi semua aspek pohon tersebut, misal kayu untuk perkakas dan sebagainya).

Teknik Penyadapan
a. Koakan, teknik atau metode ini dengan cara membuang/menghilangkan kulit kayu, kemudian setelah itu melukai kayu tersebut dengan kedalaman 1-2 cm. Luka tersebut berbentuk U terbalik.

b. Bentuk V terbalik, teknik ini hampir sama dengan koakan tetapi yang membedakan hanya pada bentuk luka kalau yaitu Bentuk V terbalik.

c. Bor, teknik ini dilakukan dengan cara mengebor pohon dengan kedalaman 3-12 cm, sebaiknya bor dikasih selang agar menjaga kelembaban.

d. goresan, metode ini jarang dilakukan pada pinus, tetapi sering digunakan terhadap Agathis (kopal)

*kesimpulannya metode koakan adalah yang paling bagus diantara metode diatas, dikarenakan metode koakan akan menghasilkan getah yang paling banyak menyusul dengan cara rill dan bor.

Kualitas Getah Pinus

>_< Kualitas Mutu A       - bewarna putih bening
                                     - kotoran < 2 %
                                    - kadar air < 3 %

>_< Kualitas Mutu B       - bewarna keruh sampai coklat
                                    - kotoran 2 - 5 %
                                    - kadar air > 3 %

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI GETAH PINUS

1. Faktor Internal (dalam pohon) yaitu:
   > Jenis pinus
   > persentase kayu gubal yaitu semakin banyak kayu gubal pada batang pinus tersebut berarti getah
      yang akan dihasilkan semakin banyak.
   > kesehatan pohon jika pohon tersebut sehat hasil getahnya juga bagus dan banyak.
   > sistem perakaran berarti perakaran yang memadai (luas) akan menghasilkan getah yang lebih
      banyak
   > tajuk, jika tajuk pohon pinus tersebut banyak makan akan menghasilkan getah yang lebih banyak.

2. Faktor Eksternal (luas pohon) yaitu:
    > jarak tanam, semakin jarang jarak tanam pohon pinus tersebut makan akan memperoleh getah yang
       lebih banyak pula.
    > iklim dan tempat tumbuh, yang akan mendapatkan getah yang lebih banyak jika curah hujannya
       dibawah 2000 mm/tahun, suhu 22 - 28 derajat celcius dan beradapa pada tempat 400 - 700 m dari
       permukaan laut.
    > bonita, bonita yang subur juga akan mendapatkan getah yang lebih banyak.

3. Faktor Perlakuan
    > bentuk sadapan, bentuk sadapan yang paling bagus adalah koakan diikuti oleh rill dan bor.
    > arah sadapan, arah sadapan yang bagus adalah menghadap timur
    > arah pembaharuan, pembaharuan ke atas getahnya akan lebih banyak.
    > upaya stimulansia, yaitu perangsangan pada sadapan lukan dengan bantuan zat kimia.

Pengolahan Getah Pinus:

1. dengan mengolah (distilasi) getah pinus sadapan. residu yang diperoleh adalah gondorukem,
    sedangkan distilat berupa minyat terpentin.

2. sistem uap > yang diperoleh adalah gondorukem dan terpentin.

3. pemulihan kembali getah pinus hasil sampingan industri kertas (dengan proses sulfat).


Ciri dan sifat2 Minyak Atsiri :

1. Potensinya relatif bervariasi pada berbagai tempat,
2. karena bersifat volatil penyiapan bahan harus dengan cermat,
3. bersumber dari daun, kayu, akar , bunga dan biji dan
4. dapat diperoleh dari pengangkutan ataupun cara lain pada umur tertentu.

cara pengolahan minyak kayu putih ada 2 cara yaitu:
1. cara langsung, perebusan (water destilation)
2. cara tidak langsung ada 2 macam:
    > pengukusan (water and steam destilation)
    > penguapan (steam destilation)


1 atm dimana keadaan suhu benda (air) lebih tinggi dibanding lingkungannya maka benda (air) akan menguap.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar