Rabu, 10 April 2013



Vineyards mungkin slurp lebih banyak air tawar atau pindah ke daerah satwa liar yang kaya untuk bertahan hidup di dunia pemanasan, kata peneliti.

Arak anggur pilih-pilih: Mereka membutuhkan suhu yang tepat dan jumlah air untuk berkembang. Tapi banyak dari hotspot pembuatan anggur dunia akan melihat daerah kebun anggur-ramah menyusut secara substansial selama empat dekade berikutnya, menurut sebuah studi dalam Prosiding National Academy of Sciences. Di bawah satu skenario perubahan iklim, daerah yang dapat mendukung arak anggur akan turun seperempat di Chili, lebih dari setengah wilayah anggur California, dan kira-kira tiga perempat di bagian Eropa dan Australia.

Pembuat anggur bisa pindah ke tempat yang lebih tinggi, di mana kondisi akan menjadi lebih cocok untuk anggur. Namun penulis studi khawatir bahwa kebun-kebun anggur baru dapat mengganggu pada habitat alami bagi satwa liar. Dan jika pembuat anggur tetap tinggal, mereka mungkin air atau kabut anggur lebih sering untuk mendinginkan mereka, tegang pasokan air tawar di wilayah ini. Sementara itu, "[a] tumbuh dan populasi global semakin makmur kemungkinan akan menciptakan peningkatan permintaan untuk anggur," para peneliti mencatat.


Roberta Kwok | 8 April 2013
Source: Hannah, L. et al. 2013. Climate change, wine, and conservation. Proceedings of the Nationa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar